ilustrasi |
Sekretaris Perusahaan Pal Rariya Budi Harta menjelaskan saat ini Pal berfokus untuk mengerjakan kapal perang. Menurutnya permintaan kapal perang meningkat setelah sebelumnya pada 2016 Pal mengekspor dua kapal jenis strategic sealift vessel (SSV) ke Filipina.
“Masing-masing harganya kira US$ 45 juta sampai US$ 50 juta,” katanya kepada Kontan.co.id pada Sabtu (25/8).
Saat ini, kata Rariya, pihaknya juga kedatangan permintaan dari Benua Afrika yakni Senegal. Tak hanya itu, Pal juga sedang mengerjakan pesanan TNI AL untuk jenis kapal landing platform dock.
Selain mengerjakan pembangunan kapal, Pal juga menjadi tempat perbaikan kapal-kapal milik angkatan laut, termasuk untuk jenis kapal selam. (sumber)
Posting Komentar